Selasa, 21 Juli 2020

Songs That Will Break Your Heart


source: pinterest


Pasti pernah kan lagi buka youtube terus iseng dengerin lagu secara random, atau dengerin lagu yang direkomendasikan temen, atau dengerin playlist yang dishare sama mutualan di instastory dan mikir: anjir, kok lagunya sedih banget? Padahal gue lagi ga patah hati tapi kok rasanya kek habis ditinggal kawin!?

Nah, aku merangkum beberapa judul lagu yang memberikan efek seperti itu. Lagu-lagu yang mendadak bikin galau, lagu-lagu yang bikin kita sekonyong-konyong merasa ditusuk dengan kenangan pahit dari masa lalu, lagu-lagu yang bikin kamu nangis pada jam 2 pagi dan yang menjungkirbalikkan hatimu yang tadinya baik-baik saja. Here we go.



Nidji – Hapus Aku (Cover by The Macarons Project)

Lagu aslinya aja udah sedih banget dan sukses mewakili perasaan para sad boys dan sad girls pada masanya, apalagi yang ini! Serius deh, coverannya Ree dan Dito dari The Macarons Project bener-bener bikin pengen nangis. Moodnya dapat banget!

My favorite part was: “Buang semua puisi antara kita berdua, kau bunuh dia sesuatu yang kusebut itu cinta…”

Ree menyanyikan setiap kata dengan penuh penghayatan dan melafalkan setiap silabelnya dengan jelas, sejelas air mata yang bakal tiba-tiba menitik dari ujung matamu.

And then, “Yakinkan aku Tuhan dia bukan milikku. Biarkan waktu… waktu… hapus aku. Sadarkan aku Tuhan dia bukan milikku. Biarkan waktu… waktu… hapus aku…”

Wajar sih kalau tiba-tiba teringat mantan kekasih, atau teringat seseorang yang pernah dekat banget tapi belum sempat jadian (keburu kandas, entah apa alasannya), atau teringat fwb-an yang udah punya pacar, atau teringat seseorang yang kamu kagumi tapi rasanya takkan pernah bisa kamu miliki. Wajar. Banget. And it’s ok if you cried to this song. We all did.



Fourtwnty – Hitam Putih

Aku pertama kali mendengar lagu ini justru secara live di sebuah festival musik yang diadakan di hometownku. Berdiri di antara kerumunan penonton, aku benar-benar merasakan aura-aura kegalauan yang dipancarkan semua orang. It’s like every single person in the crowd mendadak ambyar. Some people sang it with their eyes shut tight and a hand pressed to their chest, some people sang it to the top of their lung with sadness and anger, and some people hugged their friends and cried together. Their emotion fascinates me.

“Bagai langit dan bumi yang tak pernah sealam, bagai hitam dan putih yang tak pernah sewarna…”

Iya, iya, iya. Aku dan dia memang tidak pernah sejalan. Maybe that’s why we never worked out.

“Belajar melepaskan dirinya, walau setengahku bersamanya… Ku yakin kita kan terbiasa, walau inti jiwa tak terima…”

What we had was real. But the fire didn’t last long and you drifted apart somewhere and I had to let you go. It was the hardest decision I’ve ever made, but I guess we’ll be happier without each other.

YA TUHAN. KENAPA JADI KEBAWA EMOSI.

Duh, beberapa lagu memang punya efek sehebat itu ya?



Katy Perry – The One That Got Away (Cover by Brielle Von Hugel with rain effect by A Paradise Bird)

This song literally takes you to another dimension.

Semua tau lagu ini originalnya by Katy Perry, kemudian dinyanyikan ulang oleh Brielle Von Hugel dan dikasih sound effect suara hujan oleh sebuah channel yang bernama A Paradise Bird. Hanya ada dua efek yang bisa ditimbulkan oleh lagu ini: you immediately cried, or you suddenly felt melancholy and then cried.

Listening to this song, aku seolah-olah berpindah posisi dari meja kerja ke dimensi lain. Langitnya mendung. Awalnya air turun perlahan-lahan, kemudian menderas seolah-olah seisi langit sedang tumpah ke bumi. Udara dingin menampar-nampar pipi yang terbuka. I stare blankly at the distance. Sesosok bayangan terbentuk di kejauhan. Aku berlari menyongsongnya, only to find out I was suddenly chained to the ground, and he disappeared.

Basah kuyup, aku berdiri sendirian. Petir menyambar-nyambar, angin berteriak-teriak.

“In another life, I would be your girl. We keep all our promises, be us against the world. In another life, I would make you stay. So I don’t have to say you were the one that got away. The one that got away…”

Aku jatuh berlutut sementara realita mulai menjernih di mataku.

“All this money can’t buy me a time machine. Can’t replace you with a million rings. Should’ve told you what you meant to me, cause now I pay the price…”

Petir menyambar-nyambar. Aku berteriak-teriak.



Dian Piesesha – Tak Ingin Sendiri (Versi asli dan versi covernya Felix)

“Aku masih seperti yang dulu, menunggumu sampai akhir hidupku. Kesetiaanku tak luntur, hatipun rela berkorban, demi keutuhan kau dan aku…

Biarkanlah aku memiliki semua cinta yang ada di hatimu. Apapun kan kuberikan, cinta dan kerinduan, untukmu dambaan hatiku…”

Pernah dengar kan pendapat bahwa lirik lagu-lagu jadul itu lebih ngena, tulus, dan thoughtful banget? Nah ini. Ini nih! Haduuuh, openingnya saja sudah begitu.

Mungkin ini agak subjektif, but I love the way Felix brought this song to life. Kejelasan dan ketegasan intonasinya membuat lagu ini jadi lebih berjiwa.

Kemudian, refrain: “Malam ini tak ingin aku sendiri. Kucari damai bersama bayanganmu. Hangat pelukan yang masih kurasa… Kau, kasih… Kau, sayang…”

Woy, ah, sudah dong L

Aku pribadi tidak pernah menangis karena lagu ini. Efek yang ditimbulkan lebih ke… apa ya, perasaan sesak di dada, merindu, melankolis… tapi tak pernah sampai menjatuhkan air mata. This isn’t an insult, don’t get me wrong. Lagu ini sukses mewakili perasaan rindu yang mengendap di dada. Tapi ini bukan tipe rindu yang menggebu-gebu, bukan tipe rindu yang membuatmu frustasi. Ini tipe rindu yang levelnya jauh di atas itu.

It’s a “I still love you, and I missed you. I can still smell your perfume and hear your laughs when I walk in the crowds. Sekarang aku sudah menerima kenyataan bahwa tak ada lagi kau dan aku. But… if you decided to come back, I will hug you tight and never let you go, forever.” type of shit.

Huft.

Untuk versi aslinya yang dinyanyikan oleh Dian Piesesha, efek yang ditimbulkan beda lagi. Ini lebih ke perasaan nostalgia. I mean, ini kan lagu jadul. Ada yang tiba-tiba rindu kepada almarhum kakeknya karena dulu setiap pergi naik mobil selalu memutar lagu ini. Ada yang rindu kepada sang ayah karena dulu setiap pagi selalu menyetel lagu ini di stereo bututnya. Ada yang simply rindu kepada sebuah kota, sebuah jalan, sebuah toko kaset, sebuah tempat, karena disana lah pertama kali ia mendengar lagu ini.

Interpretasi dari sebuah lirik atau sebuah lagu secara utuh memang bisa berbeda-beda buat setiap orang. Tapi ada beberapa hal universal yang pasti disetujui dan dipahami semua orang: feelings and memories.


Kamis, 28 Mei 2020

Songs to Listen to When You Are in Love


Buset, asik bener judulnya ya.

Ketika sedang jatuh cinta, semua akan terasa lebih indah. Tiba-tiba matamu melihat dunia dengan warna-warna yang lebih cerah. Alarm jam 5 pagi rasanya tidak terdengar terlalu menyebalkan lagi, sinar matahari terasa hangat seperti pelukan, kamu tiba-tiba mendapat suntikan energi untuk bekerja seharian… and you found yourself smiling from time to time because you’re constantly thinking about that specific person.

Ah, indahnya jatuh cinta.

Menurutku hanya ada satu hal yang bisa menyaingi indahnya jatuh cinta: a good music. Dan ketika keduanya disatukan… mampus sih. Rasanya seperti aku bisa melayang-layang hingga ke langit ke tujuh dan tak kembali lagi.

I believe everyone has their own love songs. That one specific song, yang selalu diputar on repeat setiap kali mereka sedang jatuh cinta. Well, aku personally punya beberapa dan bisa berubah dari waktu ke waktu, tergantung kepada siapa aku sedang jatuh cinta pada saat itu. Sama seperti manusia, musik itu punya karakternya sendiri-sendiri. Dan, setiap masa punya lagunya sendiri.

So, here’s a few songs to listen to when you’re in love. (Note: agak subjektif, karena ini versi aku).

  1. Vance Joy – Saturday Sun https://youtu.be/uKqMNQkjHmI
Aduh, bagaimana ya caranya menjelaskan lagu ini? Aku bener-bener ga tau harus mulai dari mana.

I mean, the first lyric already went like this, “Oh Saturday Sun, I met someone. Out on the West Coast, I gotta get back I can’t let this go!”

Isn’t it beautiful!? Oh, perasaan yang ‘itu’, perasaan yang sulit dijelaskan oleh kata-kata. Berbagai emosi yang kamu rasakan ketika pertama kali menjatuhkan pandangan pada seseorang dan hatimu tiba-tiba saja berbisik, “Oh, there you are.”

UGHHHH GEMAS SEKALI!

Ini tipe lagu yang terdengar cheerful, so full of happiness and excitements and sunrays and rainbows and the ocean breeze and summer love vibes. Oemji please ya, dengerin lagu ini bakal bikin kamu pengen spontaneously minggat ke West Coast dan kawin lari sama si dia. HAHAHA.


2. Public – Make You Mine https://youtu.be/nLnp0tpZ0ok

“Put your hand in mine, you know that I want to be with you all the time. You know that I won’t stop until I make you mine. You know that I won’t stop until I make you mine, until I make you mine…”

Oh, please. You’ve probably heard this song being played a thousand of times already since it went viral on Tiktok and Instagram. Kayaknya hampir semua orang seneng-seneng aja mendengarkan lagu ini. Soalnya memang catchy banget sih, dan liriknya yang sederhana bisa mewakilkan perasaan para muda-mudi yang sedang jatuh cinta. Anjay.

Lagu ini menurutku benar-benar menggambarkan rasa yang sedang menggelora-menggeloranya, perasaan greget yang kamu rasakan ketika sedang naksir atau pdkt dengan seseorang dan pengen cepet-cepet jadian sama dia. Hahaha.

“Oh darlin’, darlin’, baby you’re so very fine. You know that I won’t stop until I make you mine. Until I make you… la-la-la-la…”


3. Borns – Electric Love https://youtu.be/RYr96YYEaZY

Yas! Borns! Aku pertama kali menemukan lagu ini sekitar akhir SMP atau awal-awal SMA gitu, sudah lupa saking lamanya. Aku langsung suka ketika mendengarkannya pertama kali.

Here’s my favorite line from this song:
“Baby you’re like lightning in a bottle, I can’t let you go now that I got it, and all I need is to get struck by your electric love…”

SIAPA SIH YANG GA NGERASA BAGAI KESETRUM LISTRIK DAN KESAMBAR PETIR WAKTU LAGI JATUH CINTA!? Oh, that feeling when you feel your body jolt with excitement at the thought of their smile, their hands intertwining with yours, the warmth of their hugs… rasanya kek pengen meledak aja dan meluncur ke luar angkasa kayak roket ga si!?

At this point you’d probably went halu, khayalan dan imajinasi udah ngga kekontrol lagi. Pokoknya pengen cepet-cepet aja ketemu si dia. Walaupun hanya melihat dari jauh, rasanya udah seneng banget, apalagi kalo duduk sebelahan! Pingsan sih gue!

Electric Love adalah tipe lagu yang pengen kamu nyanyikan keras-keras sambil lompat-lompat untuk meluapkan perasaan dari dalam hati. Rasanya kayak pengen jadi penyanyi di atas panggung, nyanyi lagu ini kenceng-kenceng dan menatap mata sang pujaan hati di antara kerumunan penonton sambil mengedipkan mata saat menyanyikan bagian, “All I need is to get struck… by… your electric love!


4. Renee Dominique – Could I Love You Any More ft. Jason Mraz https://youtu.be/6oQ5AXLCk-U

Kalau kamu tipe orang yang suka mendengarkan lagu-lagu easy listening yang chill gitu, you’re definitely going to love Renee Dominique. Coba deh buka youtube dan cari lagu-lagu yang dicover sama Renee, you’ll love her! Aku personally jatuh cinta banget sama suaranya yang lembut. Alunan ukulelenya juga menenangkan sekali. Kayaknya lagu apapun yang dicover sama dia selalu bagus deh, heran.

Ternyata di awal tahun 2019, Renee ngeluarin lagu yang dinyanyikan bareng Jason Mraz. And I swear to God lagunya manis banget! Dan sudah bisa kutebak, liriknya lumayan puitis gitu.

“Full moon, bedroom, stars in your eyes. Last night, the first time that I realized, the glow between us felt so right.
We sat on the edge of the bed and you said, ‘I never knew that I could feel this way’. Love today can be so difficult, but what we have I know is different, cause when I’m with you the world stops turning.”

Nah, stop dulu sampe sini. Gemes kan!? Ughhh. Ini tipe lagu yang feel-nya bakal dapet banget waktu kamu udah ngedapetin chemistry dengan si dia. Momen dimana kamu ngerasa yakin, this person is the one. Modern love can be so difficult, tapi entah kenapa, rasanya bersama dia pas banget. Pokoknya di antara kebisingan dan hingar bingar dunia ini, hanya dia yang kamu lihat. Hanya dia yang jadi center of attentionmu.

Ada momen dimana kamu melihat dia tertawa, dan kamu cuma bisa bengong sambil mikir, “Oh God, I’m in love. Mana cantik banget, mati aja deh gue.”

Kamu udah sayang banget pokoknya sama dia, ga ngerti lagi. Dan kamu akan bertanya-tanya, “Hal apa yang bakal kulakukan buat dia saking sayangnya!?”

That is, my friend, what Renee and Jason trying to say in this song. “Could I love you anymore?” itu seperti hiperbola, yang kurang lebih artinya: “I love you so much, how could I possibly love you anymore?” Ahhh, gemasnya!


5. Semenjana – Bandara Terbesar di Tokyo https://youtu.be/QDftvZHE0hI

Bandara Terbesar di Tokyo adalah salah satu lagu paling romantis yang pernah aku dengar. Liriknya sederhana, namun cara si vokalis melafalkan setiap kata dan dipadukan dengan instrumen yang ciamik bener-bener berhasil bikin aku meleleh!

“I have found a decent girl that I want to live with every day. She lights me up and says that I can’t stop, not today. Sing some songs of thousand lives, spread the word, tell the world.”

Aku membayangkan seorang lelaki yang sedang bercerita tentang sang pujaan hati. Betapa wanita itu adalah makhluk paling luar biasa yang ia kenal, wanita yang selalu membuatnya bersemangat, dan betapa ia ingin menghabiskan sisa hidupnya bersamanya. Sang lelaki ingin berteriak kepada dunia bahwa, “Ya! Dia, dia, dia! She’s the one! I want to spend the rest of my life with her. Dia, dia, dia!”

Dalam lagunya, benar-benar ada lirik yang berbunyi, “Dia, dia, dia.” And trust me, kalau kamu mendengarkan lagu ini, part itu akan selalu terngiang-ngiang di kepalamu.

And then, “When she gets too tired she closes her eyes, but she can see us anyway.”

Aduh, ga ngerti lagi deh, ini gemes banget. Aku merasa kedua insan dalam kisah ini pasti menghadapi berbagai rintangan dalam hubungannya, but they keep on choosing each other anyway. Astaga gemaaaay!

Oemji, lagu ini cucok banget buat kalian-kalian yang udah sampai ke tahap ingin melanjutkan hubungan ke pernikahan. Aku personally belum pernah sampai ke tahap itu, tapi mendengarkan lagunya aja sudah terharu sekali. Anyway, lagu ini mengingatkanku pada lagu-lagunya Bon Iver, Novo Amor, dan Vancouver Sleep Clinic. Bagus banget, shout out buat band-band lokal yang musiknya udah mulai bervariasi dan berkelas. Sukaaak!


6.  A Great Big World – You https://youtu.be/0ByBFlkPWaY

I want this song to be played on my wedding day. No debat. Awalnya cuma iseng karena muncul di rekomendasi youtube, dan ternyata setelah didengarkan… omg, I died. It’s just so perfect, sampe pengen nangis rasanya. Ini salah satu lagu paling indah yang pernah aku dengar, no joke.

“I’ve never seen the flowers or a sky so blue, it’s all brand new. Like the sun on the horizon coming into view.
I spent my whole life running, then one day all of a sudden there was you, you, you…
I never saw it coming, then one day all of a sudden there was you, you, you…”

WOY NANGES GA SIH!? Liriknya thoughtful banget, kan? Belum aja lo denger musiknya gimana! Kalau ngga mewek, at least kamu bakal merasa dadamu menghangat dan segaris senyum tanpa disadari bakal terbentuk di bibirmu. Duh, rasanya jadi ga sabar pengen walking down the wedding aisle…


7. Guns N’ Roses – Sweet Child O Mine https://youtu.be/1w7OgIMMRc4

Oke, aku awalnya tidak mau memasukkan lagu ini ke dalam list. Tapi lagu ini tuh udah kayak legendaris banget, sampe rasanya berdosa aja kalau sampai ga dimasukin!

“She’s got a smile that it seems to me, reminds me of childhood memories where everything was as fresh as the bright blue sky.
Now and then when I see her face, she takes me away to that special place. And if I stare too long, I’d probably break down and cry.”

Hadududuh jujur bagian lirik yang itu selalu jadi favoritku. Aku tiba-tiba teringat kenangan masa kecil, waktu aku dengan polosnya bertanya kepada papa, “Pah, kenapa sih semua orang kayak heboh banget kalau lagi ‘jatuh cinta’? Cinta itu apa sih?”

I remember him laughed at me and says, “Wina belum ngerti. Rasanya seneng banget, pokoknya nggak bisa dijelaskan waktu pertama kali menggendong anak perempuan pertama di pelukan dan ngeliatin wajah kecilnya.”

Waktu itu aku sama sekali ga sadar bahwa papa sedang membicarakan aku. Ya namanya juga masih bocil. Tapi sekarang setelah diingat-ingat… ah, manisnya.

Aku selalu merasa lagu ini diperuntukkan untuk menggambarkan bagaimana rasanya seseorang yang baru saja menjadi orangtua jatuh cinta pertama kali kepada anaknya. It’s probably the most beautiful feeling ever!

Minggu, 24 Mei 2020

Festivals


"One day I will go to another festivals in a city far far away,
No worries no doubt and with no money in debt,
Buy another pack of sweets and more tickets for two,
Maybe not for me and you but whatever.

I don't know what I'm looking for in a man,
But I know I'll marry someone who's scared with my dreams
but still willing to jump and fly with me anyway.

I guess it's true what they say,
You can't tame a wild spirit,
Oh darling, I think you should know this,
If flight tickets were free, you'd never see me again."

- Wina, 23 Juni 2019
Pasar Malam Banjarbaru

Kamis, 05 September 2019

Position Paper Example for Model United Nations

POSITION PAPER

Committee       : United Nations Trust Fund for Human Security (UNTFHS)
Country            : Republic of Cuba
Topic                 : Human Security through Inclusive Socio-Economic Development
Sub Topic         : Water Scarcity


Water scarcity is a phenomenon where the lack of available safe and clean water resources to meet the demands of water usage within a region. It could mean the scarcity in availability because of physical shortage, or scarcity in access due to institution’s failure to ensure a regular supply because of the lack of infrastructure. Until this day, more than 1 billion people from the developing countries don’t have access to it. Some of their freshwater resources are shrinking at an alarming rate. This problem will become more challenging as the world’s population continues to grow and the need for clean water for daily needs also increases. Lack of clean water supplies could lead to numerous waterborne disease and failure in agriculture, causing death, famine, and hamper the community development.

In Cuba, water scarcity becomes a daily struggle. The capital city Havana and other regions suffered from lack of sufficient infrastructure and low water quality-treatment. Proper maintenances are a challenge due to low income and inadequate budgets for operations. More than 80% of the infrastructure like pipes and water tube is almost half-century years old and frequently leaks which causes water loss. Some area like Havana had limited water service and the residents only had access for one hour each day. Many families started storing water in every container they could find, that could lead to the possibility of water contamination because of improper storage system. This condition is worsened in the past few years due to drought and the recent natural disasters. Thousands of homes, infrastructures, and water cisterns are destroyed. Many who lost their home struggled to access clean water and sanitation. There are 3,100,000 people in total who had problems with water supply.

The government and officials of Cuba has provided water rationing using truck water-tanks throughout its urban areas. Besides the water rationing, Cuba with the funding from the European Union have partnered with the World Food Program, the United Nations Development Program (UNDP), and the Mivimiento Por La Paz to run a project with two goals: strengthening the preparation plans and drought early warning systems, and repairing the hydrological network systems to increase the water supply. The OPEC Fund for International Development also has signed US$10 million loan agreement with the Cuba’s government to help finance a water supply and sanitation project in the capital city Havana. The project will comprise rehabilitation of sanitation infrastructure and installation of 260 km long of pipes to connect houses.

The issue of water scarcity requires a solution that could be implemented effectively and sustainably. Therefore, Republic of Cuba proposes a few solutions, which are:
1. Establishing community based Municipalities Water Management Agency for each municipality as a private company that the community itself is also act as the shareholder.
2. The water management agency will taking responsibility for building dams and water reservoirs, water infrastructures maintenances, water distribution systems, and handling the wastewater managements. This agency would be responsible for making sure every family in each Cuba’s municipalities get a clean and regular supply of water for agriculture activities and daily needs. Local communities will be involved to ensure the availability of human resources for the agency. Municipalities Water Management Agency is a long term and sustainable plan for water security in Cuba.
3. Funding resources for establishing Municipalities Water Management Agency are from National Annual Budgeting Plan Cuba and municipality community trust fund. Other available funding are from United Nations Trust Fund for Human Security (UNTFHS) and collaboration with UNDP and the government, will costing for several technical assistance such as human resources training, and funding expenses for a project of slow-sand filters system installation in houses as a way to reduce the possibility of water contamination and waterborne disease. Slow-sand filters would act as a simple and easy purifying water system in each family house which does not require a lot of energy and costs.

By applying these solutions, we believe the Sustainable Development Goal number 6 which says "ensuring the availability and management of sustainable water and sanitation for all" will be able to be achieved.











BIBLIOGRAPHY

Water Scarcity & the Importance of Water, link source: https://thewaterproject.org/water-scarcity/
Water Scarcity, link source: https://www.unwater.org/water-facts/scarcity/

Water Scarcity is one of the Greatest Challenges of Our Time, link source: https://www.weforum.org/agenda/2019/03/water-scarcity-one-of-the-greatest-challenges-of-our-time/


Cuba and the Hurricanes of the Caribbean, link source: https://www.newyorker.com/news/daily-comment/cuba-and-the-hurricanes-of-the-caribbean

Water Supply in Cuba, link source: https://borgenproject.org/water-supply-in-cuba/

‘IT’S LIKE A MOVIE’ Cuba tornado – 3 dead and 174 injured after Havana hit by monster storm ‘devastating’ the city with severe winds and heavy rain, link source: https://www.thesun.co.uk/news/8294435/cuba-tornado-havana-hit-storm-winds-rain-devastation/

OPEC Fund extends US$10 million loan to Cuba for water supply and sanitation scheme, link source: http://www.ofid.org/NewsEvents/ArticleId/377/OPEC-Fund-extends-US-10-million-loan-to-Cuba-for-water-supply-and-sanitation-scheme

Havana’s Wastewater Treatment Plants: Changes over Time and Estimate of Replacement Cost, link source: https://www.ascecuba.org/asce_proceedings/havanas-wastewater-treatment-plants-changes-over-time-and-estimate-of-replacement-cost/

Coping with water crisis in Cuba, link source: https://www.idrc.ca/en/stories/coping-water-crisis-cuba
Supporting Cuba through the Drought of the Century, link source: https://ec.europa.eu/echo/field-blogs/stories/supporting-cuba-through-drought-century_en

Between Drought and Floods, Cuba Seeks to Improve Water Management, link source:  http://www.ipsnews.net/2018/09/drought-floods-cuba-seeks-improve-water-management/

Slow Sand Filtration, link source: http://oasisdesign.net/water/treatment/slowsandfilter.htm

Selasa, 02 April 2019

"......ruang operasinya keren!"


Jumat, 22 Februari 2019

I had a small surgery yesterday.

Now, this was a new experience for me. Takut mampus sama jarum, seumur hidup ga pernah diinfus, ga pernah opname, dan tiba-tiba aja dokternya bilang, “Ini harus dioperasi.”

Wah.

            Jadi begini awal mulanya. Beberapa bulan yang lalu aku kena sariawan di bawah lidah, dan yah typical me, aku cuek-cuek saja. No medicine, no vitamin C, nothing. Soalnya aku tidak mau tergantung dengan obat-obatan. Aku percaya tubuh manusia pasti bisa menyembuhkan dirinya sendiri, dan kurasa dengan makan makanan yang sehat pasti sudah cukup.

            Sariawannya ini membesar dan mengecil secara berkala dan lama kelamaan rasanya tidak sakit lagi, tapi tetap tidak hilang-hilang. Besarnya seperti sebutir merica. Sangat menganggu dan menyebalkan, menerorku selama kurang lebih dua bulan. Karena curiga ini bukan sariawan biasa, maka aku berniat untuk memeriksakannya ke dokter.

            Hari Selasa sore tanggal 19, aku sempat meeting dengan anggota event Lovdon. Sempat hujan juga, jadi kami menghabiskan senja itu nge-roasting satu sama lain ditemani pelangi, semburat jingga di cakrawala, dan hujan. Kurang kopinya ja lagi nih wkwk. #penikmatsenja

            Setelah hujan reda, sehabis maghrib, aku pergi ke Rumah Sakit Islam Banjarmasin di Jalan S. Parman. Aku mendaftar nama, mengantri sambil baca e-book yang dikasih sama Rana, mengeluh kelaparan dengan diri sendiri, dan memperhatikan penghuni rumah sakit yang mondar-mandir di depanku. Hingga akhirnya namaku dipanggil oleh suster, dan aku memasuki ruang dokter THT tersebut sambil menelan ludah.

            The doctor is nice. Dia perempuan seumuran ibuku yang ramah, dan menyenangkan. Dia menanyakan keluhanku dan memeriksa dengan telaten. Hingga akhirnya tiba waktunya menyampaikan hasil pemeriksaannya. Menurutnya ini jelas bukan sariawan, tapi seperti daging yang tumbuh di bawah lidah. Dugaannya adalah tumor.

            Aku kaget, sedikit. Aku berusaha santai, tapi rupanya Bu Dokter baik hati sempat menangkap perubahan ekspresiku selama sepersekian detik. Ia cepat-cepat menjelaskan dengan lugas, “Tumor itu ada dua jenis, tumor ganas dan tumor jinak. Kalau dugaan ibu, ini hanya tumor jinak. Tapi tetap harus ditindaklanjuti, harus di operasi dan hasilnya nanti dicek di lab.”

            I was alone there. Pengalaman perdana pergi ke dokter sendirian, dan langsung menerima berita seperti ini. God damn. I felt cool. Call me weird, but I felt cool. Karena aku berhasil tidak heboh, tidak rempong, dan tidak mengalami panic attack. Oh yas!

            I’m okay with everything, I went home calmly. Tapi orang rumah tidak bereaksi sama sepertiku. Mereka langsung heboh.

            Keesokannya hari Rabu tanggal 20, aku ditemani tanteku pergi ke Ciputra Mitra Hospital. Aku periksa ke dokter THT di sana sekali lagi, untuk double check. Ternyata hasil diagnosanya sama persis dengan dokter yang pertama. Jelas sudah, I’m going to have my very first surgery.

            Jadi kami langsung mengurus administrasi untuk rawat inap. Sebelumnya aku sempat diberi tahu oleh petugas administrasi di Rumah Sakit Islam bahwa kamar di sana penuh, dan aku dirujuk ke Rumah Sakit Ulin. Tapi ya ampun, tahu kan RS Ulin itu juga sama penuhnya? Makanya aku ke Ciputra. Tapi ternyata di Ciputra kamarnya juga penuh. Kelas VVIP, VIP, 1 PLUS, dan Kelas 1, all booked. Aku cuma kebagian di Kelas 2, yang berarti aku harus berbagi ruangan dengan 2 pasien lainnya. Hmmm.

Siang itu juga aku menempati kamar dan dipasangi infus (I cried. Iya aku memang setakut itu, tapi lebih banyak sedihnya karena rekor ‘tidak pernah diinfus’ ku berakhir disini). I changed my clothes to Ciputra’s blue uniform that the nurse gave me. It’s for the patients, she said. I wore nothing underneath—the hospital procedure. I felt weird, but yawda.

Sekitar satu atau dua jam kemudian aku dipanggil untuk melakukan roentgen. Aku dibawa menggunakan kursi roda (susternya maksa make kursi roda padahal aku ngerasa awkward banget astaga). Aku bawa selimut dari kamar karena untuk menuju ruang radiologi harus turun ke lantai dasar dan melewati lobby, yang berarti aku akan berpapasan dengan banyak orang. Oh god. I clutched the blanket tightly, covering my front body. Long story short aku dikembalikan ke kamar setelah melakukan roentgen. Lalu sekitar jam 6 sore aku dibawa lagi untuk melakukan operasi.

Aku berganti pakaian lagi dengan semacam jubah. Then I lay in bed, and the doctors brought me in to the surgery room. Dan, coy, ruang operasinya keren. If you’re a fan of fiction, fantasy, or dystopian novels or movies like me, you’d be thrilled. Ruangannya memang sekeren itu! Peralatan medis yang aku tidak tahu namanya tertata di seluruh penjuru ruangan yang terang, berwarna putih, dan berbau steril. Semua orang di dalam situ memakai masker, sarung tangan, jubah dokter, dan pokoknya pernak-pernik medis lainnya. Entah aku yang memang kebanyakan imajinasi atau bagaimana, tapi I swear ini persis kayak di film-film.

Gara-gara kebanyakan imajinasi, aku jadi tidak merasa takut sama sekali. Aku ingat salah satu dokter berkata bahwa ia akan memasukkan obat bius ke pembuluh darahku melalui infus. Aku ya manggut-manggut saja. Dokter yang lain mengajakku ngobrol, mungkin berusaha mengalihkan perhatianku supaya tidak panik. But doc, I’m not scared. I’m excited! Dosis obat bius itu mulai bekerja. Aku ingat sempat menjawab beberapa pertanyaan dokter sebelum aku mulai kehilangan kesadaran dan dunia menjadi gelap gulita.

….. dan aku terbangun beberapa saat kemudian. Hal pertama yang kurasakan adalah rasa kantuk yang luar biasa. Kemudian aku mulai menyadari bahwa tenggorokanku sakit, dan ketika mataku mulai bisa menyesuaikan dengan cahaya, aku sadar bahwa aku masih berada di ruangan operasi. Suster di sebelahku tersenyum dan menyapa, ia bilang operasinya sudah selesai. Aku mencari-cari jam di dinding. Oh, baru jam 7 malam! Berarti aku hanya tidak sadarkan diri selama kurang lebih satu jam, dan operasinya juga sudah selesai. Well, that was quick.

Then my mom came in the room. She rushed quickly to my side. She was really nervous before I got my surgery, and now that I’m awake, I can see that she’s relieved.

A few moments later, aku dikembalikan lagi ke kamarku. Aku ingat merasa mengantuk, jadi aku tidur lagi. Besoknya, teman-teman datang berkunjung. Aww, manis sekali. Aku senang dan merasa terharu. Thanks friends!

Kira-kira satu minggu kemudian hasil labnya keluar, dan alhamdulillah hasilnya tidak mengerikan. Aman. My mom bisa bernapas lega. Hahaha.

Jadi itu pengalamanku menginap di rumah sakit dan mengacaukan rekor ‘tidak pernah di infus’ ku. Oh iya, selama aku dirawat, dokter dan suster-susternya baiiiik sekali. Pelayanannya juga menyenangkan. I’ll give a good review for Ciputra Mitra Hospital. Tapi sebagus apapun pelayanannya, percayalah, dirawat di rumah sakit tetap saja nggak enak. You know what I mean, right? Mending sehat-sehat aja deh guys. Gausa sakit.




Liputan Tujuh Belasan

Banjarbaru, Kamis, 17 Agustus 2017             Kamis kemarin, aku dan papahku keliling Banjarbaru untuk berburu foto-foto perayaan tuj...