Alright,
jadi pengalaman bersejarah ini terjadi pada hari Rabu tanggal 31 Oktober 2018
yang lalu.
Aku
belum pernah siaran di radio sebelumnya, dan jujur nggak pernah penasaran dan
nggak pernah kepengen juga sih, hehe.
Tapi
waktu kemarin ada kesempatan untuk siaran, yaaa kenapa tidak? I can’t say no
for new experiences.
Jadi,
kesempatan itu datang atas nama Direktorat Jenderal Pajak Kanwil Kalselteng
yang ingin mempromosikan kegiatan Pajak Bertutur dan sebuah komunitas bernama
Kawan Muda Pajak, yang by the way, aku tergabung di dalamnya.
Apa
itu Pajak Bertutur? Apa pula itu Kawan Muda Pajak? Panjang ceritanya, akan aku
bahas di postingan lain. Kali ini aku mau fokus di pengalamanku dulu.
Yang
berkesempatan untuk siaran pada hari itu ada Mas Digen selaku perwakilan dari
DJP, lalu ada aku dan Andre yang mewakilkan Kawan Muda Pajak. Sebenarnya seharusnya
yang bertugas ini dari divisi Public Relation External sih, tapi karena
partnernya Andre berhalangan, Divisi Creative and Talent pun mengirimkan
delegasinya (iya, gw). Kami semua berkumpul di Banjarmasin Post (lantai 5, di
studio Smart FM 101,1) dan memulai siaran pada pukul 10 pagi.
Saat
itu yang menemani kami siaran adalah Mbak Erna. Or is it Etna? Lupaaaa.
Pokoknya she’s a happy looking woman yang suka menyapa. I love this kind of
person. Cocok buat aku yang introvert dan susah memulai percakapan.
Dan
setelah berkenalan serta briefing singkat, kami segera on air. Mbak Erna/Etna
yang interaktif merupakan paduan yang pas dengan Mas Digen yang ceriwis. Jadi menit-menit
pertama siaran kami aman. Siaran diawali dengan membahas DJP dan kegiatan Pajak
Bertutur oleh Mas Digen.
Nah
yang selanjutnya ini nih, topik akan segera memasuki Kawan Muda Pajak. Aku dan
Andre saling bertukar pandang. Dan tanpa ba bi bu cang cing cong lagi, jeng
jeng jengggg, Mbak Erna/Etna sudah mengalihkan perhatian ke kami berdua.
Kalau
ditanya soal gugup, nggak juga sih. Cuman agak blank dan awkward aja di awal. Tapi
aku dengan cepat menyesuaikan diri (widih, suombong amat Win!) dan menikmati
the rest of our conversation on air.
Dan
tanpa terasa, tiba-tiba siaran kami sudah selesai. I was like “yaaaaaah” dalam
hati. Sumpah, perasaan kok sebentar banget sih? Aku kan belum selesai
cerita-cerita, masih banyak hal yang mau aku sharing gitu loh, tapi ternyata
udahan. Kan sedih.
Ternyata
siaran itu menyenangkan ya! Never thought about this before, loh. Thanks Pak
Boss Digen yang sudah ngasih kesempatan, dan thanks juga untuk Smart FM 101,1
yang telah menyediakan sarana. Hihihi.
Next
time kalau ada kesempatan lagi, I would love to accept it. Karena meskipun seorang
introvert, aku juga suka eksis dan bersosialisasi dong!
Setelah
siaran dan berpamitan dengan Mbak Erna/Etna dan team, Boss Digen ngajak kami
makan siang. Nah ini nih, hal lain yang aku suka dari beliau, orangnya loyal
betul! Kami ditraktir makan siang porsi besar dan komplit. Omg, perutku auto
happy loh mas.
Aku
perhatikan, Mas Digen selalu memberikan reward kepada aku dan teman-teman
setiap kali kami habis mengerjakan sesuatu. Selain mengucapkan terima kasih dan
memberi reward, dia juga sering bilang “I’m proud” atau “Kalian selalu bikin
bangga”. Maybe not always in person, karena kadang-kadang beliau hanya menuliskan
itu di postingan atau story instagramnya. But still, it makes us feel proud and
happy too. Kami senang dan merasa dihargai, dan mengerjakan jobdesc pun
akhirnya dengan ikhlas dan lama kelamaan tidak terlalu mengharapkan reward
lagi.
I
also love this type of person.
Aku
percaya, cara terbaik untuk membalas perbuatan seseorang adalah dengan
memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih. Bahkan tanpa reward sekali
pun, jujur aku sudah senang dengan apresiasi tulus dan ucapan terima kasih dari
beliau.
Another
great person yang aku beruntung bisa mengenalnya.
Btw
semoga beliau tidak membaca postingan ini. Malu akutu, memuji-muji setinggi
langit. Wkwkwk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar